Masturbasi Bunuh Ratusan Orang di Jerman



Sebanyak 100 orang tewas setiap tahunnya di Jerman akibat masturbasi yang beresiko. Kehabisan okesigen adalah penyebab terbesar rata-rata kematian itu.

Mereka kehabisan oksigen karena terlalu menahan napas demi meraih puncak masturbasi yang luar biasa. Menahan napas juga dilakukan mereka agar bertahan lama dalam bermasturbasi. Hal itu seperti dikatakan pemeriksa forensik, Dr Harald Voss.

Sebelumnya, ada satu jasad pria yang ditemukan tewas terududuk di depan video adegan panas. Pria itu memakai sebuah pantyhose pada bagian atas tubuhnya, serta memakai baju selam dan sebuah jas hujan.

Di pangkuannya, ada tumpukan potongan keju. Sementara kepalanya tertutup tas plastik. Tentu semua itu dilakukan karena kegilaan selera seksualnya dan tas plastik berfungsi menahan napasnya.

Namun ia tidak satu-satunya yang mati karena menahan napas saat masturbasi. Seorang pria juga ditemukan tewas sebelum tahun baru dengan gambar porno di depannya.

Ia terikat rantai saat itu. Diduga pria itu meninggal akibat asfiksia autoerotik, yaitu gangguan mental non psikotik yang membuat pelakunya rela melakukan tindakan aneh demi memenuhi kepuasan sexualnya. Tindakan itu akan dilakukan penderitanya berulang kali tanpa sadar.

Kedua pria itu menambah rentetan kematian akibat masturbasi yang telah menyentuh 100 di Jerman. Namun, Voss mengklaim jumlah kematian yang sesungguhnya jauh lebih ekstrem dari itu.

Data itu tidak sepenuhnya asli, karena menurut Dr Voss, tak semua kematian seperti itu mau dibeberkan pihak keluarga. Salah satu buktinya, ada seorang ibu yang melepaskan lampu pohon natal dari puting anak laki-lakinya sebelum layanan darurat tiba.

Kebohongan ibunya itu baru ketahuan setelah petugas mempertanyakan penyebab tubuh anak pria itu terbakar. Ibu itu mengakui bahwa anaknya mati akibat tersengat listrik lampu natal yang terikat di puting anaknya.

Voss pun mengingatkan bahwa kematian akibat gangguan mental itu bisa terbukti lewat bagaimana rupa seseorang yang tewas. Beberapa rupa itu seperti alat kelamin terpapar, pengekangan pernapasan yang bisa dilakukan sendiri, kantong plastik di sekitar kepala, porno di sekitarnya, dan kurangnya catatan percobaan bunuh diri sebelumnya.

Untuk diketahui, Institute of Legal Medicine telah menyelidiki 40 korban kecelakaan akibat asfiksia autoerotik di Jerman utara antara 1983 dan 2003. Hasilnya, rata-rata korban merupakani pria berusia antara 13 sampai 79 tahun.


Sumber: Metro 

No comments:

Post a Comment

Pages