Cinta, Imlek, Sejarah, di One Belpark

Dentum simbal mengagetkan para pengunjung One Belpark, Fatmawati, Jakarta Selatan. Mereka menoleh dan tersenyum, karena sadar barongsailah yang hampir membuat mereka berteriak.



Sore itu, 17 Februari 2018, komplotan pemain barongsai "Daya Bersama" asal Tangerang begitu memikat para pengunjung One BelPark. Ramai riuh penonton memenuhi halaman depan area perbelanjaan itu.

Alunan musik dari pemain simbal, tambur, dan gong, terus mengiringi setiap atraksi dua orang yang mengendalikan Barongsai. Mereka masih muda-muda, mulai dari 10 hingga 25 tahun. Tapi soal prestasi, mereka baru saja menjuarai kompetisi Liong A dan Liong B di Tangerang. "Liong itu naga," kata Dini, salah satu anggota Daya Bersama.

Mereka tampil memuaskan. Terbukti senyum subringah dan tepuk tangan pengunjung One BelPark mengiringi selesainya aksi Barongsai.

Aksi tersebut menjadi satu suguhan yang manis dari One BelPark Mal dalam menyambut Tahun Baru Imlek dan Valentine. Event tidak biasa memang tersaji di mal ini sejak 14 Februari sampai 18 Februari 2018.

Berbagai dekorasi yang menggambarkan cinta dapat ditemukan di beberapa titik mal seluas 2 hektar ini. Dekorasi-dekorasi itu dihiasi lampu warna-warni dengan bentuk hati atau bertuliskan LOVE.

Terlihat beberapa pengunjung silih berganti melakukan selfie di depan dekorasi bertuliskan LOVE. Ada sepasang kekasih, ada yang sekeluarga, bahkan ada yang sendiri. Jomblo bukan alasan untuk tidak mencinta bukan?


Selfie mereka tidak hanya menghasilkan bahagia, tapi Voucher Miniso senilai Rp100 ribu juga dari One BelPark. Syaratnya, dekorasi LOVE yang dijadikan latar berada di Atrium.

Teriakan Kerbau!


Sore itu masih berlanjut hingga larut. Di tengah ramainya para pengunjung, ada yang penampilannya begitu berbeda.

Mereka berpakaian seperti hewan-hewan dan berjalan bersama dengan jumlah 13 orang. Pakaiannya beragam, mulai dari Tikus, Kerbau, Macan, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Kambing, Monyet, Anjing, Ayam, Babi, dan Kucing.




Namun mereka tidak terlihat menyeramkan. Para pengunjung malah berebut foto bersama mereka yang masih terlihat tampan dan cantik meski didandani layaknya hewan.

Di tengah kesibukan foto bersama itu, tiba-tiba, orang yang berpakaian Kerbau berteriak.

"Pengumuman! Jam 7 Malam, drama musikal Sejarah 12 Shio digelar," katanya didampingi Naga, Macan, dan Shio lainnya.

Berita itu memang benar adanya. Pada 19.00 WIB, ke-13 Shio itu bersiap di belakang panggung One BelPark Mal.

Untuk diketahui, mereka semua berasal dari Koko Cici Jakarta. Mereka bertugas mempromosikan Jakarta, mempererat rasa kesatuan dan persatuan Indonesia, dan melestarikan Budaya Tionghoa dalam berbagai acara seni dan budaya.

Drama musikal Sejarah 12 Shio ini semakin melengkapi event yang digelar One BelPark Mal milik PT Harmas Land malam itu. Para penonton sudah rapih di kursinya masing-masing, dan MC telah membuka acara.

Begini gambaran kisahnya:

Sejarah 12 Shio


Ada seorang kakek beserta cucunya sedang berjalan di sawah. Saat itu sang cucu menanyai usia kakeknya. Namun, kakek tersebut tidak tahu kapan ia lahir. Pasalnya saat itu belum ada ketentuan tahun yang jelas.


Hal itupun disadari oleh raja yang berkuasa di China saat itu. Ia punya ide, bagaimana jika setiap tahun dikategorikan dengan nama hewan.

Namun ada banyak sekali jenis binatang di bumi. Raja berpikir sejenak dan memutuskan untuk membagi nama-nama tahun jadi 12 hewan saja.

Raja pun menggelar sayembara yang diumumkan ke seluruh hewan. "Berusahalah kalian para hewan," kata Raja.

Suatu hari, ada seekor Kucing dan Tikus yang sedang bercengkrama. Mereka bersahabat sejak kecil dan punya mimpi yang sama, yaitu terkenal. "Kita harus ikut perlombaan itu," kata Kucing.

Tikus pun setuju. Namun, "Bagaimana caranya menyebrangi sungai itu? Badanku kecil dan tak punya kemampuan berenang yang baik," katanya kecewa.

Tiba-tiba, seekor Kerbau datang menghampiri Kucing dan Tikus. Rupanya, Kerbau pun ingin memenangi sayembara itu. Ia bahkan berambisi menjadi yang pertama dalam nama Tahun.

Melihat ambisi itu, Kucing dan Tikus pun mendukungnya. Namun mereka tetap ingin jadi bagian 12 Shio, sehingga membujuk Kerbau untuk mau mengantarkannya menyeberangi sungai.

"Hai kerbau sahabatku, aku yakin kamu pasti bisa memenangkan perlombaan itu, kita bisa berangkat bersama untuk sampai ke tempat itu," kata Kucing.

"Bolehkah aku menumpang di atas punggungmu kerbau. Suaraku cukup merdu, aku berjanji akan menyanyikan lagu untukmu selama perjalanan," kata Tikus.

Awalnya Kerbau ragu karena takut ditipu. Namun Kucing dan Tikus mampu meyakinkan Kerbau bahwa mereka berdua tidak akan mampu melawan kehebatan Kerbau.

"Baiklah, besok aku akan bangunkan kalian. Tapi awas saja kalau kalian menipuku, awas kalian," kata Kerbau.

Keesokan harinya, Kerbau datang begitu pagi karena tidak sabar untuk menjadi yang pertama dalam perhitungan tahun. Namun si Tikus dan si Kucing masih tertidur pulas.

Hanya Tikus yang berhasil dibangunkan Kerbau saat itu. Melihat itu, si Tikus mengajak Kerbau untuk berangkat bersama lebih dulu meninggalkan Kucing.

Tikus bahkan menjelek-jelekkan Kucing supaya Kerbau yakin bahwa Kucing tak layak dipercaya. "Kucing itu kejam, licik, kamu pasti ditipu nanti," kata Tikus.

Mereka pun meninggalkan Kucing. Perjalanan Tikus dan Kerbau sudah sampai melewati sungai dan hampir mendekati garis finish.

"Lelahnya aku. Hei tikus! mana janjimu untuk menyanyikan lagu untukku. Kita sudah hampir sampai," kata Kerbau.

Tikus pun meminta maaf dan menyanyikan sebuah lagu untuk kerbau sepanjang perjalanan. Mereka berdua terus berjalan hingga selangkah lagi ke garis finish.



Tiba-tiba, Tikus malah turun dari punggung Kerbau. Ia berlari meninggalkan Kerbau dan mencapai garis finish lebih dulu.

Ia menjadi urutan Pertama dan Kerbau ke-dua. "Tubuhku memang lebih kecil darimu, tapi otakku lebih besar dari otakmu," kata Tikus.

Di tempat lain, Kelinci sedang berlari cepat menuju garis Finish. Di sebelahnya, juga ada Macan yang berlari ke arah yang sama.

Macan mengaku, bahwa ia tidak berharap jadi yang pertama. "Yang penting aku sampai di garis finish," kata Macan.

Di tengah obrolan singkat itu, tiba-tiba Naga datang dengan kebisingannya. Macan pun terganggu dengan kedatangan Naga.

Naga pun terusik dengan ocehan Macan. "Kau hanya iri karena tidak bisa terbang sepertiku," kata Naga

Macan dan Naga pun bertaruh untuk sampai lebih dulu ke garis Finish. Namun tiba-tiba Dewa Langit meminta Naga untuk mendatangkan hujan. Tugas itu jelas tidak bisa ditolak Naga. Macan pun tertawa dan lanjut berlari.

Kelinci dan Macan berlari ke garis Finish sambil bernyanyi. Macan ke-3 dan Kelinci ke-4, sementara Naga harus puas di posisi ke-5.

Sementara itu, seekor Kuda mencari temannya Ular untuk sampai ke garis Finish bersama. Ia berlari terlalu cepat, sehingga meninggalkan ular.

Namun ular salah paham. Ia mengira Kuda hendak mendahuluinya.

"Aku tidak berniat meninggalkanmu ular," sesal Kuda.

Karena merasa bersalah, Kuda pun memberikan posisi ke-6 pada Ular. Sementara Kuda jelas di posisi ke-7.

Sebuah musik dengan hentakan cepat tiba-tiba dimainkan saat itu. Rupanya sang monyet yang dengan gembira menari-nari telah hadir untuk sampai di garis Finish juga.

Karena terlalu aktif, Monyet sampai terjatuh saat menari. Ia pun dibantu berdiri oleh Kambing yang baru saja tiba.

Mereka berdua menjadi sahabat dan menari bersama. Namun irama keduanya sangat kontras. Monyet dengan irama menghentak sedangkan Kambing irama yang lembut.

Tapi tetap saja, Monyet mengalah terhadap Kambing untuk posisi ke-8. Hal itu demi membalas budi kebaikan Kambing yang mau menolongnya. Ia pun di posisi ke-9 dan Kambing ke-8.

Di lain tempat, Anjing, Ayam dan Babi sedang berkumpul. Namun mereka sama malasnya untuk sampai ke Finish. Babi fokus makan, Anjing fokus bermai bola, sedangkan Ayam juga jadi ikut-ikutan malas.

Mereka secara kompak menyanyikan lagu Lazy Song karya Bruno Mars. Pengunjung Mal One BelPark dibuat tertawa dengan tingkah mereka.

Meski begitu, kemalasan mereka tidak mengalahkan niat untuk tetap sampai ke garis finish. Anjing ke-10, Ayam ke-11, dan Babi ke-12.



Karena sudah seluruhnya terisi, kompetisi hewan sebagai nama Tahun pun ditutup. Pengumuman dilakukan, dan mereka berkumpul di satu panggung.

Di akhir pengumuman, tiba-tiba Kucing datang dan menyampaikan kekesalannya pada Tikus. Di sana Kucing berjanji akan memakan Tikus. Mereka pun bermusuhan sejak itu hingga sekarang.

Acara operet itu pun ditutup dengan nyanyian juga tarian. Para Koko Cici Jakarta begitu luwes menggerakkan tubuhnya.

"Mari bersama melangkah untuk negeri tercinta," begitu kata mereka seraya menutup acara, disambut tepuk tangan para pengunjung One BelPark Fatmawati, Jakarta Selatan.

Drama itu selesai pada pukul 20.00 WIB. Acara di One BelPark Mal belum kunjung usai. Masih ada Live Music yang disajikan setelahnya sampai pukul 22.00 WIB.

Meski event Imlek dan Valentine selesai pada 18 Februari 2018, masih ada acara menarik pada 25 Februari 2018. Yaitu nonton bareng (Nobar) Big Match antara Manchester United vs Chelsea. Ribuan orang akan memadati Atrium One Belpark Mal pada saat itu.

Mengapa One Belpark begitu rutin menyajikan event-event menarik seperti di atas?
Semua itu dilakukan One Belpark Mal hanya karena satu alasan. Yaitu, memanjakan pelanggan.

"One Belpark terus berusaha memanjakan customer dengan menghadirkan event-event menarik," kata Lanny Kuputri, selaku Direktur Mall One Belpark.


5 comments:

  1. Keren banget ya gan.... Banyak banget gini eventnya. Jarang loh mall yang kayak gitu.

    ReplyDelete
  2. Event-event yang seru dan rutin seperti inilah yang dibutuhkan pengunjung. Kapan-kapan ke sini, ah.

    ReplyDelete
  3. Ada nobar jg ternyata pada tgl 25 nya,, seru bngt itu mah

    ReplyDelete

Pages