Tersiksa di Rindam Jaya (MABA Part 1)


Kali ini saya hanya ingin bercerita sedikit mengenai kemahasiswaan. Mahasiswa bukan lah mahasiswa jika tidak di ospek menurut saya. Kenapa? Ya terserah saya lah. Menurut saya ospek itu berguna agar mahasiswa tidak kaget saat memasuki dunia perkuliahan. Namun kali ini saya ada cerita sedikit saat saya pertama kali di ospek di salah satu Politeknik di Depok namun namanya Politeknik Negeri Jakarta. Ya, dari namanya saja sudah labil.

Kampus saya sedikit berbeda dalam mengospek mahasiswa baru. Yaitu dengan menyerahkan seluruhnya kepada tentara Rindam Jaya Condet, lalu setelahnya perkenalan jurusan, dan perkenalan gebetan. *Ciaaa ngarep!*. Berikut bakal saya ceritakan satu persatu sesuai tempat :

Rindam Jaya

Kami berkumpul di lapangan utama kampus dan dijemput menggunakan mobil tronton tentara juga bis bawaan dari kampus. Selama perjalanan rata-rata dari kelompok saya berbincang-bincang tentang Rindam, namun saya memilih tidur. Bukan, bukan karena mengantuk, tapi saya bodoh soal itu. Belum belajar soalnya.

Hari pertama kami segera membagi kelompok dan dinamai Pleton 1,2, atau 3. Ya, kami segera diperkenalkan dengan lagu  yel-yel ala tentara. Namun saya paling ingat dan suka dengan yel-yel seperti ini :

“Lika-liku laki-laki pasti laku
Jalan yang ku lalui jalan yang ku lalui
Pahlawanku Pahlawanku Pahlawanku
Dikau gagah berani dikau gagah berani…..”

Kenapa saya suka? Karena saya seperti diberi kepastian bahwa laki-laki pasti laku! Jadi buat perempuan… HAHA ratapi saja nasibmu girls.
Tidak ada hari tanpa pushup, sit up, ataupun poop up. Apaantu? Poop sambil ngel-up. *apaansi*

Flying Fox

Di Rindam ada yang namanya flying fox yang dibuat sangat sederhana namun cukup aman. Hanya dengan tali tambang kapal sebagai pegangan dan harness sebagai penahan, kami bisa meluncur dari ketinggian +/- 20 meter. Namun ada syarat yang harus kita lakukan saat menaikinya, yaitu berteriak “PNJ!”. Wah tidak masalah menurut saya. Namun ada yang buat masalah, saya tidak tahu dia siapa, tapi yang jelas dia berteriak :

“PNJ Biasa Ajaaaa!”

Sontak kami pun bersorak dan bertepuk tangan lalu bersama-sama membentuk lingkaran dan bernyanyi “PNJ Biasa aja, pnj biasa aja” *Kagak-kagak. yang bentuk lingkaran dsb gw boong*
Gila itu orang, nyari mati. Dan benar saja, dia mendapatkan cicak mati saat dia mendarat. Memang perkiraan saya tidak akan meleset.

3 Hari berlalu serasa 3 bulan penuh kami berlabuh. Sangat menyiksa, poop aja susah, salah dikit push up. Akhirnya poop sambil push-up. Meleber dah tuh kemana-mana.

Cukup sampai sini dulu. Nanti part 2 bisa ditunggu. Selamat tahun baru.


Pages