5 Mitos Skizofrenia di Indonesia

“Aku memiliki skizofrenia. Tetapi aku bukan skizofrenia. Aku bukan gangguan mentalku. Skizofrenia adalah bagian dari diriku” – Jonathan Harnisch
Gangguan mental dapat terjadi pada semua orang tanpa terkecuali. Namun keyakinan asal jiplak soal gangguan mental, terutama skizofrenia, telah beredar di masyarakat Indonesia. Bahkan hukuman tidak masuk akal seperti pasung pun rela dilakukan.

Coba Anda ingat lagi, apa itu skizofrenia? Baca di sini: Skizofrenia Bisa Hilangkan Dunia Anda

Apakah kalian yakin jika semua klaim yang beredar itu adalah fakta. Untuk itu, relatif.us merangkum sejumlah mitos tentang skizofrenia yang berkembang di masyarakat, seperti dilansir dari Pijar Psikologi:

1) Skizofrenia Tak Dapat Ditangani

Ilustrasi (foto: cloudinary.com)
Mitosnya, penyakit skizofrenia tidak dapat ditangani. Padahal sebaliknya, penyakit ini dapat ditangani dengan berbagai pengobatan dari segi medis, psikologis, dan rehabilitasi.

2) Pemasungan “Terapi” yang Efektif

Ilustrasi (foto: validnews.co)

Orang dengan skizofrenia sering dianggap membahayakan lingkungannya. Sehingga beberapa pihak meyakini bahwa pemasungan adalah tindakan yang tepat.

Padahal, orang yang memiliki skizofrenia seharusnya tidak boleh dibiarkan sendiri dan melamun. Mereka harus punya banyak kegiatan dan pergaulan karena akan membantunya lebih mandiri dengan lingkungan sosialnya.

3) Hidup Bersama Orang Skizofrenia Berbahaya

Ilustrasi (foto: votecamejo.com)

Ada keyakinan dalam masyarakat bahwa berdekatan dengan orang skizofrenia akan menimbulkan bahaya, terlebih apabila tinggal bersama mereka. Padahal, berdasar sejumlah penelitian, mereka hanya akan melakukan kekerasan apabila keamanannya terancam. Itu pun jika penderitanya punya pengalaman kekerasan selama masa kecilnya atau adanya penyalahgunaan zat tertentu. Jadi, jangan takut untuk berinteraksi dengan mereka.


4) Skizofrenia Ditandai Adanya Halusinasi dan Delusi


Salah satu gejala skizofrenia memang adanya halusinasi dan delusi. Tetapi tidak hanya dengan kedua gejala tersebut, seseorang dapat langsung dinyatakan memiliki skizofrenia. Ada beberapa kriteria tertentu hingga diagnosis skizofrenia dapat ditetapkan. Di antaranya seperti apatis, jarang bebicara, dan tidak mau bergaul. Untuk itu, perlu penanganan psikolog/psikiater untuk mengidentifikasi gejala yang ada.

5) Orang dengan Skizofrenia Tak Dapat Hidup Normal

Ilustrasi (foto: gudangkesehatan.com)

Faktanya, semua orang dapat bekerja dan berkarya meski menderita skizofrenia. Hidup secara normal sendiri merupakan bagian dari rehabilitasi penderita skizofrenia. Selain baik untuk meningkatkan harga dirinya, kemampuan berinteraksi di lingkungan sosial juga meningkat.


Setelah mengetahui lima mitos diatas, jelas terbukti orang dengan skizofrenia tidak berbeda dengan manusia biasa. Jadi, jangan jauhi mereka tapi bantulah mereka untuk sembuh.


 Bagaimana menurutmu? Kesimpulan di tanganmu

No comments:

Post a Comment

Pages