Yak, koin sudah ada sejak beribu-ribu tahun yang lalu bahkan
sebelum masehi atau kiranya saat Firaun masih SD. Sejarawan mengatakan bahwa
koin sudah ada sebelum atau sesudah 700 SM di Pulau Aegina. Sejak saat itu,
koin telah menjadi alat transaksi yang disebut uang.
“Uang, uang, uang!” Kata Tuan Krab. (Dalam serial kartun
SpongeBob)
Koin pertama kali dibuat menggunakan logam dan dipukul
menggunakan alat semacam palu di atas sebuah landasan/alas sehingga membentuk kepingan-kepingan
tipis maupun tebal. Koin terus dibuat hingga tersebar ke segala penjuru
termasuk asia. Di asia, negara Cina dan India dahulu telah memiliki koin yang
cukup unik dengan tulisan-tulisan didalamnya yang konon merupakan tanggal pada
masa itu.
Bagaimana di Indonesia?
Di Indonesia koin biasa disebut “receh”. Namun seiring
berkembangnya jaman, kemarin teman saya menggunakan kata “receh” dengan
berbeda.
Begini Kejadianya:
“Eh eh, Kol-kol apa yang Yem?” Tanya si A, namun tak ada
yang bisa menjawab.
“Kol dan bayem! Aaaa” Kata si A sambil tertawa.
Namun ada yang aneh dengan si B. Dia seperti mengumpulkan
kekuatan terpendam yang dipendam sejak lama, yang setiap pagi menunggu di depan
pintu siap tersenyum terbaikknya dan dia berkata “Dasar Receh!” Kata si B
melepaskan keluh kesahnya dan….
Seketika A terdiam dan mengerti apa yang harus dilakukan.
Dia (Si A) menjauh dan menghapus semua akun sosmednya dan pergi menyendiri ke
Gunung Sinai untuk mencari jati diri.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ya begitulah kira-kira percakapan teman-teman saya. Receh
menjadi artian yang murah dan tidak bermakna yang juga dapat menghancurkan
perasaan orang yang menerimanya.
Namun bukan itu yang
dimaksud receh dalam pembahasan kali ini.
Receh dalam konteks ini ialah pecahan uang kertas yang
menjadi logam-logam atau yang biasa disebut koin. Biasa jumlah mata uang yang
beredar saat ini mulai dari 100, 200, 500, dan juga 1000. Nah, tahukah anda,
Indonesia baru menjadikan koin sebagai mata uang setelah enam tahun merdeka
atau pada tahun 1951. Namun perjalanannya tidaklah mulus, pada tahun 1961 atau
sepuluh tahun kemudian, koin diberhentikan
produksinya karena inflasi yang tinggi pada saat itu. Koin-koin yang ada pun
tidak berlaku lagi saat itu.
[Menurut buku Uang Kuno terbitan kepustakaan populer Gramedia, mata uang rupiah pertama kali
muncul setelah Jepang menggeser posisi Belanda sebagai penjajah negara
Indonesia.]
Koin Indonesia baru kembali diproduksi pada tahun 1971
dibawah pemerintahan Soeharto dan kembali beredar dengan nilai yang tidak biasa
kita jumpa saat ini bahkan mungkin sudah tidak ada lagi yang memiliki yaitu 1,
5, 10, 25, dan juga 50 sen dan rupiah. Hingga
dua tahun kemudian muncul nominal baru yaitu koin 100 rupiah. Karena inflasi
lagi, koin di Indonesia bertambah nilainya menjadi, 25, 50, 100, 200, 500, dan
juga 1000 rupiah yang sekarang sudah berbeda modelnya.
Koin di Indonesia pun berbeda-beda model setiap nominalnya,
tidak seperti anda yang modelnya itu-itu saja. Berikut akan sedikit saya
pamerkan gambaran model koin Indonesia dari masa ke masa: (Klik gambar untuk memperbesar, jika tidak bisa? bawa ke mak erot, mana tau bisa besar)
Itu dia sedikit mengenai koin-koin di Indonesia. Cukup beragam dan unik
baik bentuk dan juga gambarnya. Semua itu memiliki filosofinya sendiri dan saya
belum mendapatkan sumber yang kuat mengenai hal tersebut. Jadi saya sarankan
kepada kalian untuk mencarinya dan memahaminya sendiri, terkadang sendiri lebih
baik daripada,,,,
Jangan pernah meremehkan receh, karena tanpa receh, tidak akan ada uang
tidak receh,