Trik Resolusi di Tahun Baru

Selamat Tahun Baru!
Kata yang mengawali tahun ini. Tahun baru memang seharusnya berkesan. Disaat itu lah seharusnya kita merasa sangat beruntung karena masih bisa bernafas dan melewati banyak hal di tahun sebelumnya.
Banyak yang menyambut Tahun baru, walaupun ada juga yang tidak merayakan Tahun baru karena alasan tertentu. (Contohnya umat Muslim). Ya itulah perbedaan, kalau tidak ada perbedaan mana seru(?). Perbedaan itu juga dirasakan dalam merayakannya, tidak semuanya sama dalam menyambut Tahun baru. Ada yang berkumpul seperti teri di pusat hiburan sambil menghitung mundur pergantian Tahun dan melihat apa yang ditampilkan pusat hiburan untuk merayakan itu, ada juga yang hanya berkumpul di rumah bersama keluarga sambil bermaaf-maafan contohnya dalam adat batak terutama umat Kristen Protestan (HKBP), biasa disebut Mandokhata. Dimulai dengan ibadah terlebih dahulu, yang alur ibadahnya sudah ditentukan gereja masing-masing dan didalamnya ada mandokhata. Yang memang menjadi momok tersendiri, karena disini mereka akan saling mengaku kesalahan selama setahun sebelumnya dan menyampaikan doanya untuk tahun selanjutnya, dan tradisi itu dilakukan setiap Tahun. Tidak banyak yang bisa mengungkapkan dengan baik, bahkan ada yang terlanjur menangis baru berbicara. Jadi kata yang diucapkan tidak jelas
"maafin aku mah akuVFbeuqns hiks... wkashwinsuewq hiks.. semoga. Wkaksujwsnbs hiks" lalu mengelap hingus dan duduk kembali. Mamahnya memilih diam seakan mengerti apa yang dikatakan. Padahal ibunya berharap ada subtitel dari apa yang anaknya katakan. Sayangnya itu bukan dvd.
Dan masih banyak lagi cara-cara dalam menyambut Tahun yang baru. Namun, ada sesuatu yang tidak bisa lepas dari pergantian Tahun. Apa itu? Resolusi, apa resolusi kamu tahun ini? Apa sih tuh resolusi?
KBBI : Resolusi adalah putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat; pernyataan tertulis;
Nah keputusan yang ditetapkan oleh rapat? Ya mungkin maksudnya keputusan yang sudah dipikirkan sebelumnya sehingga mendapatkan hasil yang dijadikan target untuk tahun yang baru. Isi dari resolusi sendiri itu macam-macam, mulai dari yang penting hingga tidak terlalu penting. Relatif. Tapi, apakah kita tahu cara yang tepat dalam menuliskan resolusi atau setidaknya tahu cara memahami target tersebut agar lebih berpeluang menjadi kenyataan? Tidak banyak yang bisa mewujudkan resolusi.
Dikutip dari Forbes, penelitian dari University of Scranton, Pennsylvania, AS, menunjukkan bahwa hanya 8 persen orang yang berhasil mewujudkan resolusi tahun baru mereka.
Miris ya? Ya memang seperti itu nyatanya, jadi jangan sedih jika resolusi anda selalu gagal. Anda tidak sendiri, masih banyak kok yang gagal. Mungkin anda hanya bodoh, mengerti sajalah, atau mungkin anda idiot? Haha canda bro.
Pasti ada yang salah dalam melaksakan resolusi itu. Seperti kendala diluar pemikiran, kemalasan untuk berjuang, dan kemungkinan lainnya yang terus terjadi. Tapi, coba tanyakan lagi pada diri kita. Apakah itu semua sepenuhnya salah lingkungan atau kita sendiri? Terkadang manusia tidak mau disalahkan.
Tenang, saya punya trik yang saya dapatkan dari Journal Consumer of Psychology. Trik itu dinamakan "Question Behavior Effect" atau efek mempertanyakan tindakan sebagai pemicu resolusi yang sudah dibuat. Studi itu menyatakan bahwa manusia lebih terpengaruh untuk mengubah kebiasaan dengan pertanyaan daripada pernyataan. Namun pertanyaan disarankan yang hanya menghasilkan jawaban "ya" atau "tidak".
Contohnya : "apakah gw bisa ngilangin kebiasaan jilatin kuping tetangga?"
"Ya, bisa"
Seperti itulah kira-kira. Simple kan? Kenapa seperti itu? Jawabannya ada di hati kamu. :3
Pertanyaan memicu respon psikologis dengan mengajak orang mengingat mengapa hal tersebut menjadi penting. Pertanyaan juga membuat mereka merasa bersalah jika janji itu tidak ditepati.
Mungkin itu kenapa kita selalu menghindar dari pertanyaan-pertanyaan membunuh. Seperti tagihan hutang, kapan nikah, dsb.
Berdasarkan laporan, 44% orang Amerika Serikat tetap menerapkan janji tahun baru hingga bulan Juni dengan trik diatas. Mereka bahkan dilaporkan lebih bersemangat dalam mewujudkannya. Padahal dipertengahan tahun? banyak juga orang yg menyerah terhadap resolusi yang sudah mereka buat. :V (udah gk usah dibaca lagi, masih aja ngarep)
Dan mungkin bila nanti kita kan bertemu lagi, namun tidak ada perubahan? Tenang saja, anda tidak sepenuhnya gagal kok. Masih ada pembelajaran didalamnya, contoh Thomas Alfa Edison yang berkata
"Saya tidak pernah gagal! Saya hanya menemukan 1000 cara yang tidak bekerja"
Kita hanya tidak sadar saja kalau kita sebenarnya lebih kuat dari sebelumnya, namun memang belum diberi kesempatan untuk mendapatkannya. Sedikit lagi dan sedikit lagi, Tuhan kan baik. Pasti tahu lah kapan yang tepat untuk itu.
Selamat berjuang kawan dan selamat tahun baru! Semoga yang disemogakan tidak hanya menjadi semoga yang disemogakan.

No comments:

Post a Comment

Pages