Sarapan, adalah kegiatan makan yang
dilakukan setelah bangun tidur. Tujuannya, ada yang bilang untuk
menambah energi, kesehatan, dan konsentrasi.
Namun ada juga yang bilang (termasuk saya),
sebaiknya tidak sarapan, karena menyebabkan kantuk saat beraktivitas dan justru
membuat lapar di siang hari (Berdasarkan pengalaman).
sumber: sarahgoodreau |
Perlu diketahui juga, arti sarapan itu
makan setelah bangun tidur, jadi mau jam 15.00 WIB makan, juga dapat dianggap
sarapan. Arinya, sarapan bukan makan pagi.
Jika dalam bahasa Inggris juga banyak yang
salah mengartikan makan pagi. Orang bilang breakfast, padahal
kata itu berasal dari break fasting yang artinya buka puasa, bukan makan pagi.
Lalu mengapa tidak sarapan tidak masalah?
Sebuah studi menunjukkan orang makan dengan
porsi yang sama saat makan siang dan makan malam terlepas dari berapa banyak
mereka makan untuk sarapan. Artinya, mau makan pagi atau tidak makan pagi, jumlah
makan siang dan malamnya akan tetap sama. Jadi, bukan berarti jika tidak
sarapan, maka makan siang akan jadi sedikit dan makan malam jadi sedikit,
seperti kata para ahli gizi di google.
Jadi perlu dipahami, jumlah makan bukan
berdasarkan belum makan atau sudah makan sebelumnya, namun karena kebiasaan
otak kita. Apabila Anda biasa rakus, maka akan tetap rakus baik sudah atau
belum makan pagi.
Nah itu juga yang jadi alasan, mengapa terlalu sering sarapan justru membuat lapar di siang hari. Karena kita jadi terbiasa rakus. Deddy Corbuzer, dalam bukunya Obsessive Corbuzier's Diet (OCD), bertanya,
"Pernah lihat wanita kurus yang belum sempat makan lalu (makan) membabi buta? saya
rasa tidak.. namun pernah lihat orang gemuk makan membabi buta walau baru
makan? NAH!!"
Selain itu, ada pula yang mengatakan bahwa
tidak sarapan akan menyebabkan obesitas. Padahal, kembali lagi, jumlah makan
itu tidak diatur waktu.
Doktor Javier Gonzales, juga mengatkan
kepada Science Daily, "Dalam rangka untuk menurunkan lemak, tubuh kita
perlu menggunakan lebih banyak lemak untuk energi... meningkatkan jumlah total
energi yang kita habiskan, dan proporsi yang lebih besar dari energi ini
berasal dari pembakaran lemak yang ada jika latihan dilakukan setelah puasa
semalam tanpa sarapan."
Kesimpulannya, makan pagi justru menghambat
kesempatan pembakaran lemak, saat beraktivitas setelah bangun tidur.
Sedangkan, jika seperti yang saya alami,
makan pagi justru menyebabkan kantuk. Hal itu karena tubuh kita berfokus untuk
mencerna makanan. Sebuah studi juga mengatakan, bahwa pembakaran lemak terus
dilakukan kapanpun di manapun bahkan saat tidur.
Jadi, lebih baik saya tidak sarapan, namun
makan sebelum tidur malam. Hal itu justru lebih baik karena tidak mengganggu
aktivitas saya.
Jika ada yang bilang makan malam itu
membuat gemuk, itu mitos. Karena kembali lagi, jumlah makanan yang dibutuhkan
tubuh itu tidak diatur waktu. Jadi mau makan malam atau tidak, kalau memang
berlebih, ya gemuk juga. Jika kebutuhan kalori Anda 2000, terus Anda tidak
makan malam, tapi yang masuk 2.500, ya kelebihan 500, dan jadi lemak. Sama
saja.
Adapun cara menghitung kebutuhan kalori sebagai
berikut (dilansir dari www.teknikhidup.com):
BMR x nilai level
aktivitas.
Nah, sebelum Anda bisa menghitung kebutuhan
kalori tubuh Anda per hari, Anda harus bisa dulu mengetahui berapa BMR (basal
metabolic rate) Anda. BMR itu adalah energi/kalori yang dibutuhkan selama
sehari, dalam kondisi istirahat (nggak ngapa-ngapain).
·
Rumus untuk mengetahui
BMR laki-laki = 66,4730 + (13,7516 x BB kg) + (5,0033 x TB cm) – (6,7550 x
usia)
·
Rumus untuk mengetahui
BMR perempuan = 655,0955 + (9,5634 x BB kg) + (1,8496 x TB cm) – (4,6756 x
usia)9
Yang mana:
·
BB disitu adalah berapa berat badan Anda,
dalam satuan kg.
·
TB disitu adalah berapa tinggi badan Anda,
dalam satuan cm.
·
Dan x usia disitu
adalah yah berapa usia Anda sekarang.
Kalau sudah dapat BMR-nya berapa,
selanjutnya akan kita kalikan dengan nilai level aktivitas. Adapun nilai
level aktivitas itu adalah:
1.
Tidak aktif = 1,2. Yang
mana mereka tidak berolahraga sama sekali dalam seminggu.
2.
Aktivitas ringan = 1,375.
Yang mana mereka berolahraga sekitar 1-3 kali dalam seminggu.
3.
Aktivitas sedang = 1,55.
Yang mana mereka berolahraga sekitar 3-5 kali dalam seminggu.
4.
Aktivitas berat = 1,725.
Yang mana mereka berolahraga sekitar 5-6 kali dalam seminggu.
5.
Aktivitas sangat berat =
1,9. Yang mana mereka berolahraga sekitar 2 kali dalam sehari, termasuk latihan
fisik ekstra berat, atau memang job desc-nya full aktivitas
fisik.
Contoh Cara Menghitung Kebutuhan Kalori
Sekarang, ayo kita praktekkan. Kita masuk ke
contohnya. Misal, ada seseorang yang namanya Talita. Si Talita ini:
·
Perempuan
·
Berat badannya 53,5 kg
·
Tinggi badannya 165,6 cm
·
Usianya 27 tahun
·
Level aktivitasnya sedang
Mari kita masukkan data-data si Talita
tersebut ke rumus, untuk mengetahui berapa BMR-nya, kemudian berapa kebutuhan
kalorinya.
BMR-nya Talita = Jenis kelamin +
(9,5634 x BB kg) + (1,8496 x TB cm) – (4,6756 x usia)
= Perempuan + (9,5634 x BB kg) + (1,8496 x TB cm) – (4,6756 x usia)
= 655,0955 + (9,5634 x BB kg) + (1,8496 x TB cm) – (4,6756 x usia)
= 655,0955 + (9,5634 x 53,5 kg) + (1,8496 x 165,6 cm) – (4,6756 x 27)
= 655,0955 + 511,6419 + 306,29376 – 126,2412
= 1.346,78996
= Perempuan + (9,5634 x BB kg) + (1,8496 x TB cm) – (4,6756 x usia)
= 655,0955 + (9,5634 x BB kg) + (1,8496 x TB cm) – (4,6756 x usia)
= 655,0955 + (9,5634 x 53,5 kg) + (1,8496 x 165,6 cm) – (4,6756 x 27)
= 655,0955 + 511,6419 + 306,29376 – 126,2412
= 1.346,78996
Segitulah BMR-nya Talita, 1.346,78996.
Lalu, terakhir, untuk menghitung berapa kebutuhan kalorinya, tinggal dikalikan
dengan level aktivitasnya (sedang = 1,55).
Kebutuhan kalori Talita = BMR x level
aktivitas
= BMR x level aktivitas sedang
= 1.346,78996 x 1,55
= 2087,524438 kkal
= BMR x level aktivitas sedang
= 1.346,78996 x 1,55
= 2087,524438 kkal
Kesimpulannya, tidak masalah tidak sarapan.
Karena, capek ah jelasinnya, baca lagi sana dari atas. Sebaiknya, Anda berpuasa hingga makan malam. Selesai.
No comments:
Post a Comment