Tampaknya semakin sulit menggapai masa depan yang sesuai rancangan. Kompetisi kelas tinggi terus hadir di mana-mana. Mereka bertarung begitu menggila hingga saya di sini hanya bisa diam saja.
Ini bukan pasrah atau langkah yang penuh dengan resah. Tapi hanya untaian kata yang dilukis dengan pemikiran kelaparan.
Bukahkah dahulu kita sama-sama menentukan cita-cita? Mulai dari dokter hingga terbaru Youtuber. Tapi, realita hidup ini begitu menyiksa nafas kita.
Generasi Z kali ini memiliki langkah yang semakin sempit. Dosen pun khawatir dengan mahasiswa yang kesempatannya semakin sempit.
Kesempitan itupun tampaknya makin menjadi karena sikap mereka sendiri. Dengan gaya bak semerdeka sendiri, mereka merasa punya hidup ini.
Jalan ke manapun mereka mau. Uang yang mereka gunakan tanpa perhitungan tertentu, yang malah membuat mereka jadi buntu. Bahaya bukan?
Belum lagi sifat sok mereka yang semakin menjerumuskan. Mulai dari sok benar, menyalahkan orang lain, dan berharap ketinggian.
Semua itu menjadi boleh saja dilakukan, namun, dengan pembelajaran yang seimbang. Bahkan, bila perlu menandingi Tuhan. Kepintaran dibuat landasan, agar bisa semakin merendahkan.
Yaampun, sedang apa aku ini. Membuang waktu dengan menulis? Aku harus belajar!
Hati dan keinginan pun di lawan. Hanya karena takut disaingi kawan.
Tertawa bukan jadi hal gratis. Bisnis menguasai hingga kehidupan kaum mereka yang tak ingin sinis, bengis.
Beruk tertawa. Tampan rupanya. Nampak seperti Anda, yang semakin tampan saat ini.
Oke hanya itu basa-basi kali ini. See you.
No comments:
Post a Comment