Merebaknya pemberitaan di dunia maya terkait tiga pasangan calon Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 sudah sepatutnya diperhatikan secara serius. Masyarakat menjadi korban tragis perang isu yang secara mudah dan gamblang disebarluaskan melalui tautan di media sosial.
sumber: http://www.infonitas.com/ |
Tidak ada jaminan pasti terhadap keakuratan informasi yang beredar membuat masyarakat hilang arah untuk menemukan kebenaran sebenarnya. Menjelang pesta demokrasi 2017 nanti, situs-situs hebat nan menjijikkan mulai hadir menjadi sahabat karib pengguna media sosial.
Modifikasi nama situs dan judul yang mencolok menjadi ciri khas tersendiri. Situs-situs tersebut berkamuflase menjadi sebuah media pemberitaan dadakan yang secara sukarela dan penuh kerja keras bekerja bagi masyarakat untuk menyampaikan informasi meski isi bukan menjadi sesuatu yang harus dipertanggungjawabkan.
Situs-situs hebat ini dengan cepat menguasai jagat dunia maya dan media sosial yang mayoritas di-'tongkrongi' oleh anak muda. Dengan memanfaatkan anak muda dari segi emosional yang labil dan pengetahuan yang minim, situs-situs ini menjebak anak muda dalam keaktifan retweet, repost, dan rewrite.
Perlu sebuah panutan bagi anak muda agar mereka mengerti seperti apa seharusnya mengonsumsi pemberitaan yang beredar di dunia maya dan media sosial. Peran ini semestinya digalakkan oleh mahasiswa dengan segala ke-'maha'-annya.
Kalangan mahasiswa harus secara cerdas menangkis penggiringan opini dan pengkotakkan kasus yang diprakarsai media dadakan.Bukan ikut aktif meramaikan situasi yang sedang panas dan mencari-cari sorotan kamera, melainkan mengarahkan masyarakat luas melalui media sosialnya masing-masing agar mampu menganalisis apa sebenarnya yang sedang terjadi serta apa yang baik untuk dilakukan.
Secara rata-rata, lembaga survei mencatat bahwa swing voters berjumlah antara 20-30%. Dominasi anak muda menjuarai kelompok swing voters tersebut. Hal ini yang sedang diperebutkan banyak pihak untuk mengatrol elektabilitas pasangan calon.
Perlu sebuah inisiasi cerdas dan brilian dari kalangan mahasiswa untuk menyeimbangkan guncangan politik di negara ini. Berjalan atau tidaknya inisiasi dari mahasiswa akan menjadi suatu ramalan bagaimana wajah pemerintahan di Indonesia kelak.
Penulis: Shandy Mozes Hasintongan