Sambil menunggu senja di sore hari, saya dan kerabat sialan
saya pergi mencari sesuatu. Ya, kalau bisa yang ada di dekatmu, sesuat juga yang
ada di hatimu. Sekian lama kami berjalan, nyatanya hanya kenangan yang kami
temukan. Sudah, lupakan saja kawan.
Kali ini saya ingin membahas tentang penjual-penjual yang
kita temukan saat berbelanja dan menurut saya mereka bisa menjelma menjadi
orang yang menyebalkan saat:
1. Mengaku Saudara
Saya pernah berjalan di suatu pusat
perbelanjaan dimana mereka menjual barang-barang secara grosir di cililitan.
*Di PGC elah, ribet amat*. Selama saya berjalan, saya tidak bisa menolak godaan
untuk melirik suatu barang. Dan ada moment,
dimana pada saat saya melirik, ada yang menyapa di ujung jauh sana.
“silahkan kakak, barangnya,” kata Wanita
bermata sipit dengan hidung melotot. Ya hidungnya tidak selow pokoknya. Problemanya,
dia memanggil saya dengan sebutan “kakak”. Ingin rasaanya saya berhadapan empat mata
dengannya dan berkata “Hei mbak, wajah embak tidak ada dalam silsilah keluarga
saya! Dan bapak saya pun orangnya setia. Apalagi, embak ini termasuk dalam ras
cina. Sedangkan saya, pudle belanda! Jangan bermimpi ya” Seperti itulah
kira-kira yang akan saya katakan. Ya, walaupun saya sendiri tidak mengerti apa
yang saya katakan, tapi menurut saya dia layak mendapatkannya! Camkan bodifit
itu.
2. Sok Tahu
2. Sok Tahu
Penjual “sok tahu” bisa kita temukan di
pasar-pasar apalagi di pusat grosir. Biasanya dia selalu berdiri di depan toko
dan siap “menerkam” pejalan kaki yang lewat dengan pernyataannya yang
menyebalkan. Salah satunya adalah :
“Silahkan KAKAK, Tanya-tanya aja,” Dia akan
tetap konsisten mengaku-ngaku adik kita dan lebih parahnya lagi dia sekarang
sok tahu. Memangnya dia siapa? Mentri pendidikan? Einstein? Mentri pendidikannya
Einstein? Siapa sih dia? Memangnya dia tahu apa soal kita, dasar sok tahu.
3. Lebay
3. Lebay
Namanya penjual, terkadang suka menghalalkan
segala cara agar barang jualannya laku. Berbagai cara mungkin bisa dilakukan,
entah dengan sok akrab, sok tahu, atau sok-sok lainnya. Tapi ada lagi hal yang
menyebalkan ketika penjual mulai lebay, atau
berlebihan. Dia akan mendeskripsikan barang yang dia jual dengan kelebihan yang
dilebih-lebihkan. Contoh tadi saya membeli tas.
“Mbak, ini kuat kan ya? gak bakal robek
kalau membawa barang berat?,” Tanya saya memastikan.
“Kuat kok mas. Ngangkat bom aja kuat,”
Katanya dengan badan yang dicondongkan kedepan. Entah apa maksudnya, tapi
yasudahlah.
Saya curiga dengan perkataannya, apakah dia
terrorist? Sehingga dia bisa tahu seberapa berat suatu bom? Saya ingin segera menelpon
Badan Intelejen Negara (BIN), namun saya malu, soalnya baru kenalan kemarin,
masa sudah telfon-telfonan. Akhirnya saya sudahi transaksi tas tersebut dengan
saya membelinya.
Sepertinya itu saja yang bisa saya jabarkan
mengenai penjual menyebalkan. Pesan dari saya sih, waspadalah, karena tidak
semua penjual adalah seorang penjual, contohnya saya yang bertemu dengan
seorang terrorist. Waspadalah kawan, waspadalah.