Dunia Manusia

Cepat sekali kafilah umur ini berlalu
Kesempatan mendapat nafas sukapun pergi
Hai kawan kenapa kau bersedih untuk esok hari
Hai pemberi arak cepat tuangkan ke gelas kami hingga lewat malam ini
Di dunia ini tiap orang hanya memiliki setengah roti
Tiap orang memiliki kenalan untuk hidup di dunia ini
Tidak ada yang jadi penyuruh dan tak ada yang disuruh diri
Sama berhak atas kesenangan dunia ini
Manusia dan dunia seperti cangkir arak yang diberi akal
Seratus penciuman akan membekas dan mengarah kepadanya
Kendi ini pun seperti cangkir arak
Dibuat dari tanah dengan kelembutan kemudian akan dicampakkan lagi ke tanah
Berdirilah sesaat dengan anak-anak
Sesaat itu pula kita akan merasakan kegembiraan
Dengarlah akhir pembicaraan sampai di mana kita tadi
Kita datang dari tanah dan hancur menjadi tanah
Hari kemarin usah kau kenang kembali
Besok yang belum datang usah kau teriaki
Jangan terlarut dengan hal yang belum dan sudah terjadi
Sekarang saatnya bergembira, jangan biarkan angin meniup sia-sia umur ini
Kulihat seorang sufi duduk di tanah abu-abu
Orang ini tidak kafir, tidak Islam, tidak berpikir dunia dan agama
Tidak hak, tidak hakikat, tidak syariat, tidak iman
Di dua alam ini adakah yang berani seperti dia
*sumber : unknown

No comments:

Post a Comment

Pages