Ketika Cinta Membodohkan!

Cinta, kata orang indah. Bahkan tai pun bisa jadi coklat katanya, ini yang ngomong mabok tai gw rasa. Mana ada tai jadi coklat, warnanya sih emang ada yang coklat, tapi kan itu tetep TAI
.

Logika pun tidak berfungsi dengan sempurna jika sudah jatuh cinta, bahkan bisa tidak berfungsi sama sekali. "Segalanya akan ku berikan demi kau adinda" kata Budi yang sedang menjanjikan "tai" ke pacarnya yang sebenarnya bernama "Maria Skolastika Sibutar-butar". Lihat, karena cinta nama orang pun bisa diubah-ubah! Kayak percuma emak sama bapaknya merundingkan 7 hari 7 malam untuk nama anaknya tersebut.

Apa? Cinta itu apa? Berbahaya sekali sepertinya. Kenapa akal dan pikiran manusia bisa buta karenanya. "Pengen ngakak" kalo kata temen gw yang selalu mengekspresikan "ngakak" dengan kata-kata. Ini temen gw juga tolol! Masa ngakak aja pengen-pengenan.

Temen gw kemarin tiba-tiba nangis saat kita sedang nongkrong di kantin. Ku tak tinggal diam dan bertanya "ada apa kawanku? Ceritakanlah kepadaku segala keluh kesahmu...." sambil meminum jus yang sedang dipegangnya. Lalu dia berkata dengan terisak-isak "ah kawanku, hatiku hancur! Hancur!" Katanya sambil merebut kembali jus yang sedang ku minum. "Apa? Kenapa bisa?" Dengan muka heran bak pemeran sinetron malam. "Gebetanku menolak cintaku, padahal aku sudah memberikan semuanya!" Sambil tertunduk dan berteriak "aaaa......"

Dari kisah diatas, tau apa yang gw pikirkan tentang temen gw itu? Gw cuman berfikir bahwa dia tidak punya otak. Sudah tau masih gebetan, masa sudah memberikan "semuanya"? Apakah ini cinta? Saya rasa tidak. Cinta itu tidak sebodoh itu cuy! Itu nafsu! "Pengen ngakak"

Sebetulnya gw sendiri belum mengerti apa itu cinta. Bahkan menurut gw, orang yang jauh umurnya lebih tua dari gw pun tidak akan bisa menjelaskan dengan "mutlak" apa itu cinta. Jadi, kenapa kita bisa mengartikan itu sebagai cinta? cinta itu seperti kepercayaan, tidak jelas, abu-abu. Saya rasa yang ada hanya rasa sayang, dan bukan cinta. Tertawa saja selagi bisa tertawa.

Pages