"Ya itulah cinta.. buta." kata orang.
Seringkali orang sulit membedakan apa itu cinta, suka, atau kagum. Terkadang orang terlalu keras kepala dengan
mengatakan suatu perasaan itu sebagai cinta.
Biasanya orang kalau sudah "sok tau" soal cinta, akan berlebihan menanggapi cinta itu.
Misalnya, dia akan cenderung sering galau dan tak pernah puas dengan hubungan yang sedang dijalaninya sekarang. Karena dia mengharapkan cinta yang sempurna menurut pandangan dia.
"gua cinta sama dia, dia sempurna!" kata dia lagi.
Bahkan, jika kita salah mengartikan cinta. Cinta itu bisa jadi alasan untuk melakukan hal yang tidak masuk akal dan cenderung kelewat batas.
"Ya supaya gua tahu, dia cinta gak sama gua" kata dia semakin keras kepala.
Seperti lagu :
Jatuh cinta itu biasa saja
Efek rumah kaca membuat lagu yang memiliki arti berbeda daripada lagu cinta yang merajalela di pasar musik Indonesia sekarang ini. Mereka menggambarkan makna cinta yang tidak di-hiperbola-kan. Menyinggung juga orang-orang yang menjalani dan memaknai cinta yang terlalu berlebihan. Terlihat dari potongan lirik lagunya: ‘kita berdua hanya berpegangan tangan, tak perlu berpelukan.. kita berdua hanya saling bercerita, tak perlu memuji.. kita berdua tak hanya menjalani cinta, tapi menghidupi..’~
Jelas kan, mereka seperti menyentil banyak orang yang bisa dibilang Lebay kalo lagi jatuh cinta atau pacaran. Dikit dikit galau, abis galau males move on, pengen move on kepikiran aneh-aneh jadi galau lagi dan terus kayak gitu. Satu lagi, di lagu ini ada lirik yang paling gue suka: 'Jika jatuh cinta itu buta, berdua kita akan tersesat.. saling mencari di dalam gelap.. kedua mata kita gelap, lalu hati kita gelap, hati kita gelap, lalu hati kita gelap..'~ Jelas sekarang, kalo jatuh cinta itu gak pernah buta! Kalo buta karena jatuh cinta, kita juga pasti buta mata, hati, telinga dan rasa buat mencintai seseorang. Cerdas! Jangan bilang cinta itu buta, karena cinta gak pernah buta! Case closed!