Siapa bilang berprofesi sebagai ibu rumah tangga itu mudah? Jangan salah! Menjadi ibu rumah tangga bukanlah pekerjaan yang gampang. Mereka yang menjadi ibu rumah tangga rela menghabiskan waktunya 24 jam non-stop untuk mengurus keperluan rumah tanpa dibayar.
Saat ayam jantan belum berkokok, sang ibu sudah bangun dari tidur lelapnya hanya untuk menyiapkan bekal makanan untuk suami dan anak-anaknya. Kemudian, ia lanjut beberes rumah seperti mencuci piring, mencucui pakaian, dan memasak. Belum lagi, kalau ia masih memiliki bayi. Suara tangisan berkumandang di seantero rumah. Bikin ibu pusing tujuh keliling.
Seperti dirangkum dari berbagai sumber, berikut di bawah ini merupakan beberapa ilustrasi bahwa menjadi ibu adalah pekerjaan yang sulit. Penasaran? Simak di bawah ini.
Ilustrasi di atas menggambarkan bahwa kerepotan ibu itu tidak ada duanya. Sebab, dia tidak hanya mengurus anaknya, melainkan mengurus suaminya di saat bersamaan. Apalagi ketika anak dan suaminya sedang makan bersama dan keduanya sama-sama mengotorkan meja makan.
Gambar di atas memperlihatkan bahwa kehebohan yang diciptakan oleh anak tak jarang berimbas pada keadaan rumah. Rumah menjadi berantakan kapan pun, entah saat makan siang, entah saat bermain. Apalagi saat anak malah bermain dengan makanannya, bukannya memakannya.
Sekali mendayung, dua tiga pulang terlampaui. Begitulah prinsip ibu pada umumnya, harus bisa multitasking, seperi ilustrasi di atas. Ia musti bisa mengurus anak disertai sambil memasak, dan juga diselingi sembari mencuci. Kegiatan ketiganya tentu sangat menguras energi. Maka tidak heran jika ibu layak disebut sebagai superwoman.
Pokoknya rasa lelahnya menjadi ibu itu tidak ada habisnya, sebab keadaan rumah yang berantakan tampaknya sudah menjadi pemandangan yang akrab dilihat. Siapa lagi pelakunya kalau bukan anak-anak mereka. Seperti ilustrasi di atas ini, baru ditinggal 5 menit oleh ibunya, rumah sudah berantakan seperti kapal pecah akibat ulah anak-anaknya.
Menjadi ibu, khususnya ibu yang masih memiliki bayi tidak akan pernah menghabiskan seluruh malamnya dengan tidur pulas. Pasalnya, ada saja momen ketika si bayi menangis di tengah malam yang pastinya merepotkan ibu untuk bangun dan menyusukan bayinya.
Jadi ibu juga harus siap mental jika saat keinginan anak berubah-ubah sesuai kondisi hatinya. Seperti ilustrasi di atas memperlihatkan anak yang tidak ingin mandi. Giliran dipaksa ibunya untuk mandi, anaknya malah keasyikan hingga tidak ingin keluar dari kamar mandi. Pokoknya harus sabar.
Ilustrasi-ilustrasi di atas diharapkan dapat menjadi pelajaran untuk kita dalam menghargai jasa ibu yang telah kewalahan mengurus kita sejak dini.
(Maharani Putri Sabillah)
Saat ayam jantan belum berkokok, sang ibu sudah bangun dari tidur lelapnya hanya untuk menyiapkan bekal makanan untuk suami dan anak-anaknya. Kemudian, ia lanjut beberes rumah seperti mencuci piring, mencucui pakaian, dan memasak. Belum lagi, kalau ia masih memiliki bayi. Suara tangisan berkumandang di seantero rumah. Bikin ibu pusing tujuh keliling.
Seperti dirangkum dari berbagai sumber, berikut di bawah ini merupakan beberapa ilustrasi bahwa menjadi ibu adalah pekerjaan yang sulit. Penasaran? Simak di bawah ini.
Seperti mengurus dua anak
Ilustrasi by Pinterest.com |
Ilustrasi di atas menggambarkan bahwa kerepotan ibu itu tidak ada duanya. Sebab, dia tidak hanya mengurus anaknya, melainkan mengurus suaminya di saat bersamaan. Apalagi ketika anak dan suaminya sedang makan bersama dan keduanya sama-sama mengotorkan meja makan.
Rumah jadi berantakan
Ilustrasi by http://islamidia.com |
Gambar di atas memperlihatkan bahwa kehebohan yang diciptakan oleh anak tak jarang berimbas pada keadaan rumah. Rumah menjadi berantakan kapan pun, entah saat makan siang, entah saat bermain. Apalagi saat anak malah bermain dengan makanannya, bukannya memakannya.
Melakukan dua pekerjaan sekaligus
Ilustrasi by http://muslimparents.sg |
Sekali mendayung, dua tiga pulang terlampaui. Begitulah prinsip ibu pada umumnya, harus bisa multitasking, seperi ilustrasi di atas. Ia musti bisa mengurus anak disertai sambil memasak, dan juga diselingi sembari mencuci. Kegiatan ketiganya tentu sangat menguras energi. Maka tidak heran jika ibu layak disebut sebagai superwoman.
Baru ditinggal 5 menit sudah berantakan
Ilustrasi by sidomi.com |
Pokoknya rasa lelahnya menjadi ibu itu tidak ada habisnya, sebab keadaan rumah yang berantakan tampaknya sudah menjadi pemandangan yang akrab dilihat. Siapa lagi pelakunya kalau bukan anak-anak mereka. Seperti ilustrasi di atas ini, baru ditinggal 5 menit oleh ibunya, rumah sudah berantakan seperti kapal pecah akibat ulah anak-anaknya.
Tidak bisa tidur pulas
Ilustrasi by www.bluewhale.com |
Menjadi ibu, khususnya ibu yang masih memiliki bayi tidak akan pernah menghabiskan seluruh malamnya dengan tidur pulas. Pasalnya, ada saja momen ketika si bayi menangis di tengah malam yang pastinya merepotkan ibu untuk bangun dan menyusukan bayinya.
Siap mental jika keinginan anak berubah-ubah
Jadi ibu juga harus siap mental jika saat keinginan anak berubah-ubah sesuai kondisi hatinya. Seperti ilustrasi di atas memperlihatkan anak yang tidak ingin mandi. Giliran dipaksa ibunya untuk mandi, anaknya malah keasyikan hingga tidak ingin keluar dari kamar mandi. Pokoknya harus sabar.
Ilustrasi-ilustrasi di atas diharapkan dapat menjadi pelajaran untuk kita dalam menghargai jasa ibu yang telah kewalahan mengurus kita sejak dini.
(Maharani Putri Sabillah)
No comments:
Post a Comment