Motivator Kaya ini Takut Ditangkap Karena Kesaksiannya

Menjadi seorang pelatih, motivator, penulis, dan pembicara rupanya bisa menjadi pekerjaan yang berbahaya. Josh Steimle, mengaku takut dipenjara karena telah membuat orang bekerja 100 jam per minggu tanpa uang lembur.

Mungkin hal itu karena kemampuannya menjadi agen CEO atau orang yang bisa melahirkan pemimpin-pemimpin eksekutif perusahaan. Lewat postingan blognya di LinkedIn, ia menceritakan kisah seseorang yang gila kerja karena menuruti perkataannya.

Josh Steimle sedang berbicara (foto: google.com)

"Saya mungkin bisa ditangkap atas apa yang akan saya katakan, tapi saya pikir ini penting," tulis Steimle yang tinggal di Shenzhen, China.

Steimle mengatakan, dirinya telah bersalah karena membuat orang bekerja 100 jam per minggu, bertahun-tahun, tanpa upah lembur. Meski ia menyarankan untuk liburan, tetap saja orang itu terus bekerja.

"Saya membuatnya meninggalkan pernikahan dan reuni keluarganya. Saya membuatnya bekerja saat sakit bahkan saat Natal. Saya telah membuatnya mengambil resiko gila," jelasnya.

Namun setelah ia menuliskan semua kisah pekerja gila itu, di akhir kalimat Steimle mengaku sedang membicarakan dirinya sendiri. Ia adalah orang yang bisa memotivasi orang lain untuk maju saat ini, tapi dirinya sendiri pernah terlalu gila dalam mengatur waktu sehingga semua menjadi berantakan.

Tulisannya itu sempat diprotes orang-orang lewat Twitter. Rata-rata yang protes itu tidak membaca secara menyeluruh, sehingga mengira Steimle adalah pelatih yang tidak manusiawi.

Adapun yang membaca penuh, justru menghakimi Steimle sebagai motivator omong kosong. Padahal, menurutnya, itu adalah pengalamannya.

"Beberapa orang menganggap saya melecehkan diri sendiri sebagai seorang pengusaha dan sebagai pembual. Aku tidak membual, aku mengaku," tulisnya menanggapi komentar-komentar negatif.

Padahal, ia hanya ingin orang lain belajar dari pengalamannya. "Tidak ada yang ingin menjadi idiot. Pengalaman yang saya alami jangan dikagumi, apalagi ditiru, itu adalah kesalahan yang harus dihindari," jelasnya.

Steimle sendiri merupakan seorang agen pemasaran dan konten global yang sukses dengan kantor di Eropa, Amerika Serikat, dan Asia. Ia juga sering tampil karena masuk daftar 'orang layak ditonton' di majalah bisnis terkemuka.

Ia menambahkan, dirinya punya hutang sebesar 500 ribu USD (sekira Rp6,6 miliar) saat memilih menjadi seorang pengusaha. Meski begitu, ia berhasil membalikkannya pada 2007, ketika dia kehilangan berat badan, mengurangi jam kerja, dan mulai membaca buku lagi.

"Budaya Silicon Valley yang memberi penghargaan kepada karyawan karena mengorbankan nyawa mereka untuk bisnis adalah sebuah kebohongan di penghujung pelangi yang kosong. Saya percaya hal itu untuk membohongi orang dalam waktu yang lama," tambah pengguna LinkedIn tersebut.

Untuk itu, ia menyarankan orang lain untuk tahu batasan dan tidak terlalu gila resiko sepertinya. Meski begitu, ia tetap menyarankan orang lain untuk membuat usaha atau bisnis agar tidak hanya memanfaatkan gaji sebagai karyawan.

No comments:

Post a Comment

Pages