"So what's up guys. Apa Kabz," sapa Andovi da Lopez dan Jovial da Lopez, salah satu pengguna situs youtube.com atau biasa disebut youtuber dalam videonya di chanel skinnyindonesian24. Bersama Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi), mereka memberikan tips bagaimana cara menjadi presiden.
Jokowi yang merupakan orang nomor satu di Indonesia itu terlihat banyak senyum dan sedikit kewalahan akibat semangat berlebih dari kedua kakak beradik itu. Di akhir video, mereka memberi kata penutup sambil mempromosikan chanel dari Jokowi sendiri. Ya, seorang Presiden pun tertarik menjadi youtuber. Mengapa youtube.com begitu menarik?
Sejak video pertama diunggah ke Youtube dengan judul "Mee at the zoo" oleh "jawed" yang sekaligus salah satu pendiri Youtube, Jawed Karim, situs tersebut berkembang pesat hingga jutaan video dan penggunanya. Berbagai konten mulai dari video blogger (vlog), gaming, review product, musik, dan video hiburan lainnya tersedia di situs yang ada sejak Februari 2005 ini.
Selama perkembangannya itu, di Indonesia, Youtube menjadi salah satu situs yang digemari para pengguna internet (netizen). Orang-orang yang memanfaatkan Youtube sebagai rutinitas seperti yang dilakukan Andovi da Lopez dan Jovial da Lopez pun bermunculan. Namun, bukan berarti mereka tidak menghasilkan uang makan.
Menjadi youtuber, telah membuat kakak beradik itu menjadi jutawan pada tahun 2016, saat itu diperikaran penghasilan mereka mencapai 30-40 juta Rupiah per bulan. Suatu angka yang cukup tinggi dibanding karyawan biasa yang hanya sekitar 3,4 juta Rupiah per bulan.
Konten yang mereka "jual" begitu menjadi magnet bagi para remaja. Sketsa-sketsa masalah kehidupan dikemas menjadi lelucon pun menjadi andalan video-video mereka, saat itu bersama Raditya Dika di tahun 2012, dalam serial Malam Minggu Miko.
Raditya Dika yang menjadi partner mereka itu pun, lebih dulu tenar dan punya penghasilan yang lebih fantastis sekitar 80-100 juta Rupiah pada tahun yang sama. Stand up comedian yang juga sutradara sekaligus penulis ini menjadi "lebih kaya" lewat situs video tersebut.
Lalu bagaimana mereka mendapatkan penghasilan?
Selain rutinitas mereka mengunggah video-video kreatif, jenaka, dan mengedukasi, di samping itu mereka juga mendapat pemasukan dari pihak Youtube. Sumber penghasilan mereka berasal dari penonton atau viewers video dan iklan yang dipasang dalam konten mereka.
Selain penonton, mereka setidaknya punya ratusan ribu subscriber atau pengikut di chanel mereka agar mendapatkan jutaan Rupiah. Belum lagi penghasilan tambahan lainnya lewat sponsor di luar Youtube, panggilan untuk mengisi suatu acara, dan barang pemberian dari para penggemar. Mereka layaknya artis di dunia maya.
Melihat kesuksesan itu, banyak youtuber baru lahir mulai dari usia balita hingga lanjut usia. Mereka punya niat berbeda-beda dengan konten juga bervariasi. Seperti profesi idaman, sebuah buku panduan menjadi youtuber pun bermunculan, salah satunya "Daripada Nganggur, Yuk Jadi Youtuber" oleh JUD, Jubilee Enterprise. Buku itu menjelaskan bagaimana menjadi seorang Youtuber.
Adapun cara yang pertama, menentukan konten video. Di antaranya seperti yang sering dilakukan Presiden Jokowi, yakni konten video blog (vlog) atau gambaran keseharian. Video jenis ini tidak perlu peralatan canggih, cukup satu kamera yang dipegang sendiri.
Kedua, megedit video menggunakan perangkat halus atau software. Dalam tahap ini, video akan melewati tahap penyaringan seperti memotong bagian tidak penting, mengatur kecerahan dan warna, agar tampilan video dapat efektif dan berkualitas.
Lalu terakhir, proses mengunggah ke situs Youtube lewat chanel yang sudah dibuat sebelumnya. Masukan judul yang menarik, agar menarik penonton dan lakukan promosi di banyak tempat atau media.
Setelah menjadi youtuber, kehidupan pun tidak sepenuhnya sama seperti karyawan atau orang biasa. Salah satu gim besutan Uplay Online berjudul YouTubers Life, pada 19 Mei 2016, dapat memberi gambaran bagaimana kehidupan Youtuber. Game ini membuktikan bahwa kehidupan youtuber tidak semudah kelihatannya. Namun yang pasti, youtuber bukanlah pekerjaan yang merugikan banyak pihak. Jadi, apakah Anda tertarik menjadi Youtuber?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment