Rasa
Pelukku menghadiri senyumanmu
Hingga termakan waktu-pun, masih kulihat binar senyum-mu
Namun, senyum-mu di kala senja itu
menghadirkan seonggok air yang tumpah ruah
Berasal dari matakah?
Ingin kulestarikan
Wujud yang sebenarnya mulai pudar
Kesadaranku tidak palsu kok
Mungkin memang engkau yang sebenarnya tidak terlihat
Terlihat namun berbayang
Impoten sekali dirimu
Hai kawanku!
Tegarlah dan bangkit!
Kehilangan itu sudah biasa
Kecuali kau sudah mati rasa
Kumohon,terjagalah
Biar habis waktu berlalu pun
masih selalu kurasa
Kehadiranmu dalam pelukku
Untuk membuktikan bahwa kau pernah ada
Tidakkah kau kuberi tahu
Bahwa ini salah satu cara untuk menjagamu?
Menjagamu dalam kedamaian
Hingga akhirnya kita bisa bertemu kembali
Pelukku menghadiri senyumanmu
Hingga termakan waktu-pun, masih kulihat binar senyum-mu
Namun, senyum-mu di kala senja itu
menghadirkan seonggok air yang tumpah ruah
Berasal dari matakah?
Ingin kulestarikan
Wujud yang sebenarnya mulai pudar
Kesadaranku tidak palsu kok
Mungkin memang engkau yang sebenarnya tidak terlihat
Terlihat namun berbayang
Impoten sekali dirimu
Hai kawanku!
Tegarlah dan bangkit!
Kehilangan itu sudah biasa
Kecuali kau sudah mati rasa
Kumohon,terjagalah
Biar habis waktu berlalu pun
masih selalu kurasa
Kehadiranmu dalam pelukku
Untuk membuktikan bahwa kau pernah ada
Tidakkah kau kuberi tahu
Bahwa ini salah satu cara untuk menjagamu?
Menjagamu dalam kedamaian
Hingga akhirnya kita bisa bertemu kembali